Header Ads

Sejarah Reog Ponorogo

Sejarah Reog Ponorogo

Reog Ponorogo – Kesenian Reog Ponorogo adalah salah satu kesenian dari Indonesia yang sangat populer. Bukan hanya di Indonesia saja, melainkan sudah sangat terkenal di dunia. Hal ini dikarenakan kesenian ini sangat unik dan tidak bisa ditemui di tempat lain.
Cerita dalam kesenian ini penuh dengan makna yang menceritakan peristiwa zaman dahulu kala. Asal usul Reog Ponorogo berkembang berbagai versi, hal ini dikarenakan cerita tersebut bersumber dari mulut ke mulut. Namun pada dasarnya sejarah tersebut memiliki garis besar yang sama. Bagi anda yang ingin mengetahui Sejarah Reog Ponorogo asli berikut ini adalah penjelasannya.

Dewi Songgolangit Yang Berparas Jelita

Sejarah Reog Ponorogo digambarkan seperti jalan cerita pertunjukan Reog. Bagi anda yang sudah pernah melihat kesenian ini mungkin sudah sedikit paham mengenai ceritanya.  Kesenian Reog ini menceritakan kisah seorang putri yang parasnya sangat cantik jelita, Ia adalah Dewi Songgolangit.
Dewi adalah salah satu putri dari kerajaan Kediri yang sangat terkenal. Karena parasnya yang cantik jelita, banyak pangeran dan raja-raja besar yang menaruh hati padanya dan berniat untuk menikahinya. Namun pada saat itu Dewi belum memiliki keinginan untuk menikah.
Mengetahui hal tersebut Sang Raja bertanya kepada Dewi, apa sebenarnya alasan Dewi selalu menolak lamaran yang datang kepadanya. Dari pertanyaan tersebut Dewi mengatakan bahwa sebenarnya ada persyaratan yang Ia inginkan namun Ia belum tahu pasti apa persyaratan tersebut. Lalu Ia pun meminta izin untuk melakukan semedi demi mengetahui persyaratan apa yang bisa diberikan untuk calon suaminya. Dalam semedinya tersebut Dewi bertanya kepada dewa untuk bisa dapatkan jawaban terbaik.

Persyaratan Menikahi Dewi Songgolangit Yang Harus Dipenuhi

Setelah empat hari Dewi melakukan semedi, Ia pun langsung menemui raja dan memberitahukan apa persyaratan yang Ia inginkan untuk bisa dipenuhi calon suaminya. Dewi mengatakan kepada Sang Raja bahwa Ia menginginkan calon suami yang bisa memberikan pertunjukan menarik yang dalam pertunjukan tersebut ada hewan berkepala dua serta 140 ekor kuda kembar.
Mendengar persyaratan tersebut banyak pangeran yang mulai menyerah karena tidak bisa memenuhi persyaratan tersebut. Namun masih ada dua lelaki yang masih ingin mencoba untuk mewujudkan permintaan Dewi yaitu Singabarong yang berasal dari Kerajaan Lodaya dan Kelanaswandana dari kerajaan Bandarangin. Disinilah Asal usul Reog Ponorogo dimulai.

Pertarungan Singabarong dan Kelaswandana

Kelanaswandana sebenarnya bisa memenuhi persyaratan dari Dewi, hanya satu saja yang tidak berhasil Ia lakukan yaitu mendapatkan hewan berkepala dua. Ia pun terus berusaha mencari hewan berkepala dua sambil menyuruh Patihnya untuk menyelidiki apa yang dilakukan Singabarong untuk bisa mendapatkan hewan berkepala dua.
Singabarong memang terkenal sebagai raja yang sangat pemberani dan tidak pantang menyerah. Ia akan melakukan apapun untuk bisa dapatkan kemenangan. Tidak lama kemudian Singabarong menyabotase Kelanaswanda, dengan cepat Kelanaswanda segera menyerang Singabarong.
Namun, saat itu Singabarong belum siap dan Kelanaswandana segera menggunakan kesaktiannya. Saat itu Singabarong sedang bersama dengan buruk merak yang sedang asyik mematuki kutu di kepalanya. Dengan kesaktian yang dimiliki Kelanaswanda, maka burung merak tersebut menempel di kepala Singabarong.
Mengetahui hal tersebut Singabarong sangat marah dan menghujamkan kerisnya kearah Kelanaswandana, namun keris tersebut tidak berhasil mengenai Kelanaswandana. Kelaswandanapun membalas serangan tersebut dengan cambuk Samandiman yang membuat Singabarong terlempar dan berubah menjadi hewan berkepala dua.
Dengan demikian maka Kelaswandana berhasil memenuhi persyaratan terakhirnya. Kelaswandana langsung datang ke Wengker dan melakukan pertunjukan dengan hewan berkepala dua yang membuat masyarakat sangat menyukainya.

Akhir Dari Kisah Dewi Songgolangit

Inilah akhir dari Sejarah Reog Ponorogo, Dewi Songgolangit dan Kelaswandana akhirnya menikah. Pernikahan ini memberikan sejarah penting akan lahirnya seni Reog Ponorogo yang hingga saat ini terus dibudidayakan dan dilestarikan oleh seluruh masyarakan Indonesia umumnya dan Ponorogo khususnya.

Pementasan Seni Reog Ponorogo, Kesenian Yang Menghibur Dan Lekat Dengan Nilai Budaya

Hampir semua masyarakat Indonesia pernah mendengar nama dari kesenian ini yaitu Reog Ponorogo, sebab kesenian ini tidak hanya populer di dalam negeri saja melainkan sudah Go Internasional. Sehingga kesenian inipun sudah memiliki nilai tersendiri baik dalam negeri maupun dalam kancah internasional karena selain menghibur, kesenian ini juga memiliki nilai-nilai positif di dalamnya.
Lalu, sudah tahukah anda bagaimana pementasan seni Reog Ponorogo? Jika belum, berikut ini adalah informasi mengenai alur cerita pementasan kesenian Reog Ponorogo tersebut.

Kapan Pementasan Reog Ponorogo Dilaksanakan?

Pementasan Reog tidak diselenggarakan setiap hari melainkan hanya pada acara tertentu seperti pernikahan, khitanan, hari kelahiran Ponorogo, menyambut tamu yang dianggap spesial, memperingati hari kemerdekaan dan beberapa hari bersejarah lainnya.

Tari Reog Ponorogo

Pementasan seni Reog Ponorogo dimulai dengan beberapa tarian pembuka yaitu tarian yang pertama dibawakan oleh 6 – 8 pria yang berpakaian serba hitam, berkumis dan berwajah merah yang menggambarkan keberanian dan kegagahan tersebut. Para penari kemudian melakukan gerakan tari reog ponorogo seperti singa yang pemberani. Tarian dilanjutkan oleh 6 – 8 gadis yang menaiki kuda atau biasa disebut Jathilan. Tarian ini menggambarkan kelincahan prajurit berkuda yang sedang berlatih perang menggunakan kuda.
Selanjutnya adalah tarian yang dilakukan oleh anak kecil yang bertopeng, mereka akan melakukan berbagai atraksi yang membuat para penonton kagum. Adegan yang dibawakan ini cenderung lucu bertujuan untuk  menghibur penonton.

Adegan Inti Reog Ponorogo

Setelah tari reog pembuka selesai maka masuklah ke adegan inti yang isinya disesuaikan dengan acara yang diperingati. Jika permaianan Reog tersebut dalam rangka pernikahan maka akan ditampilkan adegan percintaan, atau bisa juga acara khitanan yang akan menceritakan kisah seorang pendekar.

Adegan dalam seni Reog ini tidak perlu memakai skenario, semua bisa dilakukan secara tiba-tiba dengan adanya interaksi antara dalang, pemain dan penonton. Tujuan utama dalam pementasan adalah kepuasan para penontonya.

Adegan Penutup Seni Reog

Inilah adegan yang paling dinanti-nanti dalam pementasan seni Reog Ponorogo, yaitu tarian dari Singo Barong yang dimainkan oleh beberapa orang menggunakan topeng besar yang bentuknya seperti kepala harimau dan bulu merak. Para penari akan melakukan atraksi untuk memainkan topeng tersebut dengan sangat lincah dan mengagumkan. Yang membuat kagum adalah ukuran topeng yang mencapai 50 Kg bisa di angkat hanya menggunakan gigi.
Itulah informasi mengenai pementasan seni Reog Ponorogo mulai dari waktu penyelenggarakan hingga alur cerita yang ditampilkan. Dengan mengetahui alur ceritanya, maka kita bisa tahu dan lebih paham mengenai seni Reog meskipun belum pernah melihatnya secara langsung.

Mengenal Tokoh-tokoh Dalam Seni Reog

Mungkin Anda sudah sering melihat pertunjukan kesenian Reog dari Ponorogo, entah secara langsung atau tidak langsung. Di dalam pertunjukan tersebut pasti anda melihat beberapa tokoh seperti Singa dan Merak yang menjadi satu dengan ukuran yang sangat besar, para penari kuda, penari laki-laki bertopeng dan lain sebagainya. Namun tahukan anda nama dari masing-masing tokoh-tokoh dalam seni Reog tersebut?
Nah berikut ini akan kami ulas mengenai tokoh-tokoh dalam seni Reog Ponorogo tersebut.

Jathil




cahbagus30.blogspot.com
Jathil adalah Prajurit berkuda yang mengiringi kesenian Reog. Gerakan tarian yang diperagakan ini melambangkan ketangkasan dan kelincahan Sang Prajurit yang sedang berlatih di atas kuda. Tari reog ponorogo ini ditarikan secara berpasang-pasang.
Dahulunya Penari Jathil adalah anak laki-laki yang berparas tampan namun memiliki sisi feminism seperti wanita. Namun mulai tahun 1980an ketika kesenian diundang dalam acara PRJ (Pekan Raya Jakarta) penari Jathil diganti dengan penari wanita yang dianggap gerakannya lebih feminism. Gerakan Jathil ini cenderung lincah, genit dan lembut yang dipadukan dengan pola ritmis dari irama lagu serta irama ngraciknya.

Warok




Warok Suromenggolo Reog Ponorogo
ethnicartofjava.blogspot.com
Warok adalah salah satu tokoh-tokoh dalam seni Reog yang berkarakter positif. Warok diambil dari kata wewarah yang berarti orang bertekad suci yang bisa memberikan perlindungan dan tuntunan tanpa pamrih. Warok merupakan orang yang bisa memberikan petunjuk dan pengarahan kepada orang lain agar hidupnya menjadi lebih baik. Warok ini menjadi ciri khas jiwa masyarakat Ponorogo yang tidak bisa dipisahkkan dari pertunjukan Seni Reog.

Barongan (Dadak Merak)

Barongan merupakan salah satu tokoh yang paling dominan dalam pertunjukan Reog. Barongan ini terdiri dari kepala harimau yang biasa disebut dengan ceplokan yang dibuat dari bahan bambu, kayu, rotan yang kemudian ditutup menggunakan kulit harimau.
Sedangkan untuk Dadak Merak, kerangkanya terbuat dari bahan bamboo dan rotan yang digunakan untuk menyusun bulu-bulu merak agar bulu merak terlihat mengembang ke atas. Ada juga tasbih atau manik-manik yang dipadukan dengan krakap atau kain beludru berwarna hitam yang disulam dengan mote. Umumnya ukuran Dadak Merak adalah 2,25 hingga 2,30 meter. Sedangkan beratnya sekitar 50 Kg.

Klono Sewandono

Klono Sewandono ini adalah salah satu tokoh-tokoh dalam seni Reog yang menjadi menjadi salah satu tokoh sejarah dari kesenian Reog. Ia adalah satu-satunya raja yang berhasail memenuhi persyaratan dari Dewi Songgolangit, seorang putri dari kerajaan Kediri yang sangat cantik jelita.
Dewi tersebut memberikan persyaratan untuk calon suaminya agar membaut pertunjukan hewan berkepala dua berserta 40 kuda kembar. Dengan kesaktiannya, Ia mampu mengabulkan permintaa Dewi. Gambaran dari tokoh ini sangat gagah perkasa dan sakti mandraguna. Ia selalu membawa pecut Mandraguna yang pernah digunakan untuk mengalahkan Singabarong. Karena saat itu Raja sedang jatuh cinta, maka gerakan tokoh ini menggambarkan orang yang sedang kasmaran.

Bujang Ganong (Ganongan)

Ganongan adalah gambaran dari Patih Pujangga Anom yang memiliki sifat energik, lucu dan sangat pandai dalam seni bela diri. Penampilan dari Ganongan ini sangat ditunggu-tunggu karena Ganongan selalu melakukan gerakan yang menarik dan menakjubkan. Umunya tokoh ini dimainkan oleh anak laki-laki yang sangat lincah dalam menari dan bela diri.
Itulah beberapa tokoh-tokoh dalam seni Reog yang ada dalam pertunjukan seni Reog Ponorogo. Semua tokoh tersebut harus ada dalam pertunjukan karena semuanya adalah satu paket cerita di dalamnya. Jika sudah mengenal dan mengetahui mengenai tokoh-tokoh tersebut tentunya Anda akan merasa lebih bersemangat melihat pertunjukan Reog karena telah tahu sedikit banyak mengenai alur cerita yang dijalankkan oleh para tokoh-tokohnya.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.